Jakarta Tak Seindah Rumahku

Monas sebagai icon Jakarta | ReqNews


Hari ini Aku bersama A Ipan berangkat ke Ibukota Indonesia, Jakarta. Untuk mengantar, menemani, dan menghadiri beberapa acara kegiatan yang berlangsung disana. Ini adalah kali pertamanya aku kembali ke kota ini setelah sekian lama. 

Ada yang berbeda, biasanya aku berangkat menggunakan kendaraan pribadi (lebih tepatnya rental mobil). Namun kali ini kami menggunakan angkutan umum. Memang bukan hal yang aneh, tetapi aku baru melihat suasana ibukota yang sebenarnya.

Salah satunya adalah aku melihat banyak pelanggaran lalu lintas. Mulai dari rambu yang tak ditaati, mengambil lajur lain, dan masih banyak. Lalu aku melihat perumahan yang cukup elite. Dengan bangunan yang berbeda dari yang pernah aku lihat sebelumnya. Dan tentunya setiap rumah itu dikelilingi oleh pagar yang tinggi. Memang untuk keamanan sangat dibutuhkan. Tetapi menurut salah satu dosenku dulu (ketika masih kuliah), pagar rumah yang tinggi artinya mereka tidak mau bersosialisasi bersama tetangganya. Mereka menutup diri. 

Hal ini sangat disayangkan. Sebagaimana menurut sejarah kita, kita itu bersatu. Saling bekerjasama. Gotong royong. Dan tentunya Bhinneka Tunggal Ika. Itu adalah alasan kenapa aku ingin tinggal di perumahan, lebih tepatnya di pedesaan. Karena aku ingin bersosialisasi, ingin bersatu dengan masyarakat. Aku menginginkan hal itu.


Jakarta menurutku tak seindah Garut. Tak se-asri Garut. Memang Garut itu hanya sebuah kabupaten kecil. Tapi menurutku Garut adalah tempat yang sangat nyaman untuk ditempati. Suasananya masih asri, udara yang sejuk, serta masyarakat yang menurutku sangat menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.

Hanya saja kebersihan di Garut itu kurang. Bukan sepenuhnya salah Pemkab, bukan juga sepenuhnya salah Dinas Kebersihan, bukan juga sepenuhnya salah masyarakat. Hanya saja kesadaran diri akan kebersihan itu kurang. 

Maka dari itu, ayo kita sama-sama membangun daerah untuk nyaman kita tinggali. Bukan hanya daerah sendiri, tetapi tanah NKRI ini. Kita lestarikan semua keindahan. Potensi negara kita. Agar Indonesia menjadi semakin nyaman. Bukan waktu yang menjawabnya. Bukan kita menunggu pemerintah menanggulanginya. Bukan juga kita menyuruh orang lain. Melainkan mulailah dari diri kita sendiri.  

Terimakasih telah membaca artikel ini. Jangan lupa kunjungi webnya Diary Jomblo Production ya guys. La gon na krab.

Komentar

Postingan Populer