Kamu #2 - Her Name



“Ka, ini bukunya. Makasih ya”
“iya, Man”
“Eh ada yang nanyain lho”
“Siapa?”
“Ana”
“Ana?”
“Iya. Anastasia”
“Oh. Murid yang masuk dengan nilai tertinggi itu?”
“iya”
Aku sejenak mengenang masa MOS (masa orientasi siswa) dulu. Saat itu adalah hari pertama aku sebagai siswa baru melaksanakan upacara bendera. Namun hanya siswa baru saja yang melaksanakannya. Mereka berdalih ‘latihan’. Upacara bukan hal yang baru bagiku, jadi mungkin kata ‘latihan’ tidak tepat. Hari itu adalah berdiri bersama orang asing. Semua berbicara, memperkenal diri mereka masing-masing, nama dan asal sekolah , mereka sebut. Hampir semua siswa mengajak berkenalan pada orang yang disampingnya. Terdengar berisiik bagiku. Sesuatu yang sangat membuatku tidak nyaman. 
“Di mohon untuk diam, sebentar lagi upacara bendera segera dimulai”
Seorang senior memberitahu kami.
Sama seperti upacara pada biasanya. Namun saat itu ada tambahan dimana siswa dan siswi terbaik berjalan menuju pembina upacara. Simbolisasi dengan penyerahan topi biru kepada mereka. Dan saat itu aku melihatnya, walaupun tidak jelas. 

Belakangan sejak mulai belajar, aku mulai tahu Ana, dari seorang guru matematika. Dan mengapa ia menanyakanku? Aku bahkan tidak kenal dia. 

Jam istirahat sudah habis. Firman kembali ke kelas. Kemudian teman-teman sekelasku masuk perlahan menuju kelas. Seperti biasa, aku duduk di bangku kedua. Bangku yang terdapat banyak tulisan tidak jelas. Mulai dari kata yang sopan hingga kasar. Saat itu adalah jam pelajaran Bahasa Indonesia, Bu Yuli wali kelasku. Bu Yuli memberikan kami tugas setelah beliau menerangkan beberapa bahasan. Dengan sangat semangat aku mengerjakan tugas itu. 
“Ka! Itu orangnya”
Alan menusuk pelan pulpen ke punggungku. Alan memang duduk di belakang mejaku.
“Aish. Apa, Lan?”
“Itu si Tiara”
Sembari nunjuk ke luar kelas. Aku menengoknya ke arah Alan menunjuk. Ketika itu pertama kalinya aku melihat Tiara dan ia melihatku. Dia cantik. Jujur, aku suka. Dia bersama temannya melintas melewati pinggir kelasku. Memang ada jalan untuk ke toilet yang harus naik terlebih dahulu. Jadi terlihat jelas siapa saja yang ke toilet. 
“Cie”
“Apaan sih, Lan. Lanjut ngerjainnya”
“Oke”
Aku kembali mengerjakan tugas. Hari itu aku pertama kali menyukai seseorang di SMP. 
Bel buerbunyi menandakan jam sekolah sudah habis. Hari itu aku pulang sendiri setelah bersama Alan menuju gerbang sekolah. Di sepanjang perjalan aku terus memikirkan Tiara dan Ana. Aku menyukai Tiara, hanya sebatas suka. Aku tak memiliki niat untuk menyapanya. Hanya batasku untuk tetap diam. Biarlah aku mengaguminya saja. 

Keesokkan harinya mendadak badanku panas. Saat itu aku memberitahu ibuku. Dan akupun hanya terdiam sepanjang hari di rumah. Aku memang mudah untuk tidak masuk. Bahkan ketika aku tidak membuat surat pun, dalam buku kehadiran siswa, aku dinyatakan sakit. Mereka tidak berani menulis tanpa keterangan. 

Sabtu, keesokkan harinya ada pengumuman ekstrakulikuler pecinta alam sekolah. Aku tertarik. Aku ingin menambah pengetahuanku tentang PLH. Hari itu saat jam istirahat  adalah hari pertama untuk berkumpul. Saat masuk ke ruangan itu, aku melihat ada siswa baru dan kakak kelas melihatku. Aku mengabaikannya, dan memilih duduk bersama teman sekelasku, Alan. Ruangan itu hampir penuh. Aneh memang, aku tidak menyukai keramaian, namun, ketika melakukan hal yang kusuka, aku melakukannya. 

Saat itu aku melihat ketua osis yang sedang menyampaikan perihal ekskul ini. Aku memperhatinkannya. Namun, aku penasaran, apakah Tiara dan Ana ikut. Aku melihat sekeliling, dan hasilnya nihil. Oh mereka tak tertarik ekskul ini.

Setelah acara selesai aku kembali ke kelas bersama Alan. Di depan kelas aku melihat ayahku duduk seperti menungguku. Aku menyambutnya. 
“Bagaimana Kabarmu, Ka?”


Hai.. ini cerita pertama yang aku tulis, jadi masih kaku dan kurang jelas 😆 Mohon maaf atas penggunaan kata atau kalimat yang kurang mengenakan. Sangat terbuka dengan kritik dan saran.
Terimakasih telah membaca artikel ini. Jangan lupa kunjungi youtube Diary Jomblo ya guys. La gon na krab.

Komentar

Postingan Populer